WorldNomads.com is an online-based insurance company that offers travel insurance for travelers in over 150 countries

Banjarmasin Kalimantan Selatan-Kota Seribu Sungai

Banjarmasin Kalimantan SelatanSebagai ibu kota provinsi, Banjarmasin memiliki peran yang penting di kawasan selatan Borneo. Kota ini pun memiliki sejarah yang panjang. Kisah Banjarmasin bermula dari pemukaman yang disebut Oloh Masih yang dihuni oleh warga suku Melayu. Letaknya yang berada persis di tepi sungai menjadikan tempat ini ramai disinggahi oleh para pedagang dari berbagai daerah di Kalimantan dan lambat laun dikenal dengan Bandarmasih dan di bawah pimpinan seorang tokoh yang bergelar Patih Masih.

Suatu ketika, Pangeran Samudera diangkat menjadi raja. Tapi hal itu rupanya tidak disukai oleh penguasa dari Negara Daha, Pangeran Tummenggung. Ketegangan antara kedua kerajaan itupun tak dapat dihindari.

Untuk memenangkan perang, Pangeran Samudera meminta bantuan dari Kesultanaan Demak, yang kala itu adalah kesultanaan besar di Jawa. Pihak Demak pun setuju untuk membantu dengan syarat, Raja Banjar itu bersedia memeluk ajaran Islam. Sang pangeran menyetujui dan alhasil, balatentaranya pun semakin besar dan kuat.

Banjarmasin Kalimantan Selatan-Kota Seribu SungaiMeski demikian, Pangeran Samudera tetap mengedepankan perdamaian untuk menyelesaikan perselisihannya dengan Pangeran Tumenggung. Setelah melakukan berbagai upaya pendekatan, Pangeran Tumenggung pun sadar bahwa perang hanya menyengsarakan rakyat. Ditambah lagi Pangeran Samudera adalah keluarganya sendiri. Ia pun bersedia menghentikan peperangan dan mengakui kekuasaan Pangeran Samudera. Peristiwa yang terjadi pada 24 September 1526 itu pun kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Banjarmasin.

Bertandang ke sebuah daerah tentu kita wajib mengenal kondisi berikut karakter warganya. Begitu pula saat ke Banjarmasin. Untuk itu, anda bisa melakukannya dengan singgah di dua tempat yang telah merangkum cerita tentang Banjarmasin dengan lengkap.

Lokasi pertama adalah Museum Lambung Mangkurat. Di dalam bangunan museum yang bergaya rumah asli suku Banjar ini terdapat 11 ribu lebih koleksi yang bisa disaksikan. Koleksi ini dikelompokkan menjadi 10 kategori, mulai dari geologi/geografi, biologi, hingga teknologi.

Saat memasuki ruangan museum 2 lantai ini, anda akan “disambut” oleh para warga Kalimantan lewat rangkaian foto yang berupa profile wajah warga Banjarmasin dan Kalimantan Selatan. Puluhan foto itu di-display di sebidang dinding yang luas.

Banjarmasin Kalimantan SelatanSelanjutnya pengunjung akan diajak menyusuri Kalsel lewat koleksi yang ditampilkan. Sejumlah koleksi penting museum ini adalah benda-benda brass yang merupakan karya warga daerah Negara di Kab. Hulu Sungai Selatan yang berjumlah ribuan, keramik kuno dari Cina, Eropa, Thailand, Vietnam, ragam busana tradisional dan peralatan hidup warga setempat. Museum yang berada di Banjarbaru ini terbuka untuk pengunjung setiap harinya.

Lokasi berikutnya adalah Museum Wasaka. Berada di jantung kota Banjarmasin – persis di tepi Sungai Martapaura- di dalam museum yang diresmikan pada tahun 1991 ini tersimpan beragam benda yang bernilai sejarah. Berbeda dengan apa yang dimiliki Museum Lambung Mangkurat, koleksi Museum Wasaka lebih fokus pada masa pergerakan nasional. Selain foto-foto tempo dulu, di museum ini juga terdapat berbagai peralatan untuk membuat senjata yang dulu digunakan oleh pejuang Banjar ketika menghadapi para penjajah.

Kota Banjarmasin juga menawarkan pengalaman dan petualangan tersendiri. Sepanjang jalan, mata akan disuguhi panorama sungai-sungai yang mengalir tenang, yang diselingi pemukiman penduduk. Begitu akrabnya warga Banjarmasin dengan sungai, maka tak sedikit rumah mereka yang berdiri di atas permukaan air.

Banjarmasin Kalimantan SelatanSalah satu sudut kota Banjarmasin yang menjadi lokasi favorit warga, terutama kaum muda, adalah sebuah tempat yang bernama Siring. Berada tepat di bibir Sungai Martapura, kawasan ini telah didesain sedemikian rupa dan koridor jalan serta taman yang nyaman untuk bersantai. Tak ayal, Siring pun menjelma menjadi ‘pantai’ wisata bagi warga Banjar dan sekitarnya.

Malam hari adalah waktu yang tepat untuk singgah di Siring. Berdiri di tepi sungai sambil menikmati panorama kota yang diterangi lampu beraneka warna dan sungai yang tenang, suasananya begitu menenangkan hati.

Unique Shopping Center

Sungai yang melintang di berbagai wilayah di Banjarmasin dan Kalsel telah membentuk karakter tersendiri di warga Banjarmasin, termasuk soal shopping center. Artinya, sungai pun telah menjadi media antara para pedagang dan calon pembeli. Tak hanya sebagai jalan menuju sebuah pusat perbelanjaan, tapi sungailah yang menjadi pusat perbelanjaan itu. Dengan keunikannya itulah, floating market atau pasar terapung pun muncul sebagai aikon wisata Banjarmasin dan Kalsel.

Banjarmasin Kalimantan Selatan-Kota Seribu SungaiPasar Terapung Muara Kuin atau yang sering disebut Pasar Kuin adalah salah satu pasar terapung yang masih eksis di Banjarmasin sampai hari ini. Aktivitas pasar ini relatif singkat, yakni dimulai sejak pagi buta, sekitar pukul 4.30, hingga pukul 7.00 atau 8.00, saja. Produk yang diperjualbelikan kebanyakan berupa hasil bumi, seperti sayuran dan buah-buahan. Dengan jukung atau perahu kecil masing-masing, para penjual dan pembeli saling bertemu dan bertransaksi di pasar yang tepatnya berada di Sungai Barito atau muara Sungai Kuin ini.

Banyak kalangan yang menyebut bahwa kondisi Pasar Kuin kini sudah banyak berubah. Jumlah jukung yang ada di pasar ini makin menyusut. Hal ini disebabkan semakin menjamurnya pusat perbelanjaan modern di daratan.

Namun demikian, Pasar Kuin masih mampu menarik minat dan perhatian para wisatawan lantaran jaraknya yang paling dekat dari pusat kota Banjarmasin dibanding pasar serupa lainnya.

Delta Unik di Atas Barito

Dari Pasar Kuin, ada lagi sebuah lokasi yang bisa disinggahi. Lokasinya yang bisa dicapai hanya dalam beberapa menit saja dari Pasar Kuin, membuat tempat ini terasa sayang untuk dilewatkan.

Pulau Kembang, begitu nama tempat ini, sebenarnya adalah sebuah delta yang terbentuk di tengah Sungai Barito. Di pulau yang rimbun oleh pehononan ini, terdapat sebuah area luas untuk bersantai dan sebuah klenteng mungil.

Bila berminat, wisatawan juga dapat menjelajahi pulau ini, melalui jembatan kayu. Pulau di sebelah barat kota Banjarmasin ini memiliki keunikan lain, di mana banyak terdapat warek alias kera yang kerap turun ke dermaga untuk menyambut para wisatawan.

Banjarmasin Kalimantan SelatanBerwisata ke Banjarmasin belum lengkap bila tidak mencicipi ragam kuliner yang tersedia. Sebab, daerah ini memiliki kekayaan kuliner dengan rasanya yang khas.

Soto Banjar adalah salah satu menu yang paling populer. Walaupun hidangan ini sudah mudah dijumpai, tapi menikmati di tempat asalnya, menawarkan pengalaman yang seru. Untuk menyantap hidangan ini sangat mudah dan banyak ditawarkan oleh restoran yang ada.

Dalam semangkok Soto Banjar berisikan potongan daging ayam, perkedel atau kentang rebus, telur rebus dan sayuran lain, seperti potongan wortel, plus kuah. Ketupat atau nasi biasa disajikan sebagai bahan pelengkap sekaligus sumber karbohidrat bagi calon penikmatnya.

Menu lain yang patut dicoba adalah Nasi Itik. Sesuai namanya, sajian ini terdiri dari nasi dan gulai itik. Sekilas, menu ini memang terlihat kurang menarik lantaran hanya dibungkus daun pisang. Begitu juga saat dibuka. Di dalam kemasannya, hanya berisi nasi dan sepotong daging itik dengan kuah kentalnya yang berwarna gelap.

Tapi kesan negatif itu akan berubah setelah potongan daging sampai di lidah. Rasa dagingnya yang cenderung manis, ternyata begitu nikmat. Bagi anda yang terbiasa bersantap dengan porsi besar, mungkin harus bersiap untuk melakukan pesanan kedua. Tak perlu khawatir, karena harga untuk sepaket menu ini sangat terjangkau.

Rumah makan yang menyediakan hidangan Nasi Itik memang belum banyak. Salah satu rumah makan favorit untuk menikmati hidangan ini berada di kawasan Gambut. Buktinya, hampir pada setiap jam makan siang, rumah makan sederhana ini dipadati pengunjung.

Banjarmasin juga ternyata diperkaya produk kuliner dari daerah lain, mulai dari Tahu Sumedang hingga tempe bacem. Khusus Tahu Sumedang, kudapan ini banyak ditawarkan sejumlah toko dan rumah makan besar di sepanjang jalan, antara Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin. Saking banyaknya, situasinya mungkin bisa membuat anda serasa di Jawa Barat, dan bukan di Kalimantan.

Tips Perjalanan ke Pulau Kembang

  • Sebelum kapal bersandar di dermaga, masukkan barang bawaan anda ke dalam tas dan waspadai aksesoris (kacamata, topi, arloji, atau kamera) yang anda bawa. Sebab tak sedikit kawanan warek (kera) yang kerap mencuri benda tersebut.
  • Di Pulau Kembang terdapat sejumlah pedagang yang menawarkan kacang atau pisang dengan dalih untuk makanan kera. Anda boleh saja membelinya, tapi usahakan untuk tidak memberikannya kepada kawanan kera. Sebab, cara itu dapat membunuh insting hewan primata itu dalam mencari makan secara perlahan.

Menuju Pasar Terapung Kuin

Banjarmasin Kalimantan SelatanUntuk menyaksikan aktivitas di Pasar Kuin, anda dapat menggunakan perahu dari kota Banjarmasin, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Untuk mendapatkan perahu, anda bisa meminta bantuan dari pihak hotel. Selain Pasar Kuin, juga terdapat pasar serupa yakni, Pasar Terapung Lok Baintan. Lokasinya memang lebih jauh, tapi suasana di sini masih lebih ramai dan orisinil.

Teks & Foto: Adi Supriyatna

Sumber: discoverindo

loading...